Knowledge is power, but character is wonder
smaplusalwahid.sch.id---Senin, 27 September 2021, sebanyak 45 siswa kelas XI SMA Plus Al-Wahid mengikuti secara semi daring Asesmen Nasional yang di selenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebuah perjalanan yang cukup panjang sejak pencanangan Asesmen Nasional pada tahun pelajaran 2019/2020 yang waktu itu masih menggunakan nomenklatur Asesmen Kompentensi Minimum (AKM).
Berikut adalah linimasa perjalanan Asesmen Komptenesi Minimum (AKM) yang kemudian berubah menjadi Asesmen Nasional (AN) hingga pelaksanaannya di SMA Plus Al-Wahid:
WAKTU |
KEGIATAN |
TP 2019/2020 |
Launching AKM pengganti UN |
TP 2020/2021 |
Semester Ganjil |
16/09/2020 28/09/2020
30/09/2020 14/10/2020 17/10/2020 21/10/2020 05/11/2020 18/11/2020 24/11/2020
15/12/2020 25/12/2020 |
Sosialisasi Pelaporan AKM dan Asesmen Diagnostik Sikat AKM 2021 Paparan AKM oleh Pengawas Pembina Sekolah Webinar Pembelajaran Berbasis STEM dan AKM Webinar Penulisan Soal AKM dari School Media Sharing Infografis AKM-AN Sharing contoh soal AKM Sosialisasi UBKD-AKM Rilis Usulan Data Calon Peserta Simulasi AKM Sosialisasi AKM SMA oleh KCD 12 Tasikmalaya Simulasi AKM SMA Rilis Data Calon Peserta AKM TP 2020/2021 Informasi Bimtek Guru Belajar Seri AKM |
TP 2020/2021 |
Semester Genap |
08/01/2021 20/01/2021 27/04/2021 |
Rilis Data Nominasi Sementara Peserta AKM 2020/2021 Informasi Pengunduran Pelaksanaan AKM ke September-Oktober 2021 Sosialisasi Asesmen Nasional dari KCD Wil. XII Kab. Tasikmalaya (diikuti oleh KS, Waka Kurikulum, Ops Dapodik |
TP 2021/2022 |
Semester Ganjil |
01/07/2021 16/07/2021
12/08/2021 21/08/2021 22/08/2021 25/08/2021 11/09/2021
21/09/2021 23/09/2021 25/09/2021
27/09/2021
28/09/2021
29/09/2021 |
Webinar 2x32 JP AKM General HAFECS Daftar Peserta Sementara Asesmen Nasional SMA Plus Al-Wahid 2021 dari biosma.kemdikbud.go.id POS Moda Pelaksanaan ANBK 2021 Persiapan Simulasi dan Seminasi Materi ANBK Rilis Daftar Tetap Peserta Simulasi ANBK Al-Wahid Simulasi AKM Hari Pertama Sharing Link Contoh Model Asesmen untuk Literasi dan Numerasi Informasi Pengunduran Waktu Pelaksanaan ANBK 2021 Persiapan dan Seminasi Cara Pengisian Survei Lingkungan Belajar AN Rapat Kesiapan Panitia ANBK TP 2021/2022 Bersama Wali Kelas Download VHD ANBK 2021 dan Sinkronisasi Data Kartu Peserta ANBK Fix ANBK Hari Pertama Kunjungan supervisi oleh Pengawas Pembina Kunjungan monev oleh Unsur Disdik Prov dan KCD ANBK Hari Kedua Penutupan Kegiatan ANBK Peserta Didik oleh Kepala Sekolah AN Survei Lingkungan Belajar oleh Para Pendidik |
Asesmen nasional (AN) berbasis komputer yang dilaksanakan pada tahun pelajaran 2020/2021 menjadi penanda beralihnya secara resmi paradigma Ujian Nasional (UN) kepada Asesmen Nasional (AN).
Adapun perbedaan pokok antara Ujian Nasional dan Asesmen Nasional, sebagaimana dilansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Selasa (31/8/2021), antara lain:
1. Bukan menilai hasil individu siswa Sejak dari dulu, sistem evaluasi pendidikan dalam Ujian Nasional hanya mengukur hasil individu setiap peserta didik. Berbeda dengan UN yang menilai hasil individu siswa, AN tidak lagi mengevaluasi hasil belajar murid, tetapi lebih mengevaluasi sistem pendidikan. Oleh karena itu, hanya sebagian siswa yang akan mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Siswa yang ikut juga dipilih secara acak sehingga dapat merepresentasikan seperti apa sistem pendidikan di sekolah tersebut.
2. Mencoba Potret proses pembelajaran secara komprehensif Kualitas sistem pendidikan tidak serta-merta dilihat dari output-nya saja. Kita juga harus melihat secara komprehensif bagaimana proses pembelajaran dilakukan di satuan pendidikan. Selain itu, karakter peserta didik dan lingkungan sekolah juga tentu akan memengaruhi hasil belajar. Hal tersebutlah yang tidak terdapat di UN. Ujian Nasional hanya menguji kemampuan kognitif dari peserta didik. Selain AKM untuk menguji kemampuan kognitif, di dalam AN juga terdapat Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar yang termasuk ke dalam proses pembelajaran peserta didik. Ketiganya dipadukan agar dapat memotret sistem pendidikan di sekolah.
3. Jadi tanggung jawab semua warga sekolah. Dahulu, hasil dari UN seolah-olah merupakan tanggung jawab dari guru mata pelajaran tertentu. Namun, di dalam AN yang diukur bukan lagi kemampuan mata pelajaran khusus, melainkan kompetensi mendasar seperti literasi dan numerasi yang dapat diajarkan oleh seluruh guru mata pelajaran. Karakter siswa pun kini bukan lagi tanggung jawab guru mata pelajaran PKN dan agama. Seluruh guru juga bertanggung jawab dalam membentuk karakter muridnya. Dari sisi lingkungan, tidak hanya guru dan kepala sekolah saja yang mengemban tanggung jawab. Seluruh warga sekolah pun juga bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didiknya. (Mengenai Tiga perbedaan mendasar AN dan UN ini bisa dibaca lengkapnya pada laman berikut: https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/01/115608871/ini-3-perbedaan-mendasar-an-dan-un?page=all.)
Semoga saja perubahan paradigma ini membuka ruang bagi kemajuan dalam dunia pendidikan. [HUM]
Komentar (0)