Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

SMA Plus Al-Wahid Gelar Asesmen Nasional Perdana TP 2020/2021

Selasa, 5 Oktober 2021 10:58 WIB 0 Komentar 147

smaplusalwahid.sch.id---Senin, 27 September 2021, sebanyak 45 siswa kelas XI SMA Plus Al-Wahid mengikuti secara semi daring Asesmen Nasional yang di selenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebuah perjalanan yang cukup panjang sejak pencanangan Asesmen Nasional pada tahun pelajaran 2019/2020 yang waktu itu masih menggunakan nomenklatur Asesmen Kompentensi Minimum (AKM). 

Berikut adalah linimasa perjalanan Asesmen Komptenesi Minimum (AKM) yang kemudian berubah menjadi Asesmen Nasional (AN) hingga pelaksanaannya di SMA Plus Al-Wahid: 

WAKTU

KEGIATAN

TP 2019/2020

Launching AKM pengganti UN

TP 2020/2021

Semester Ganjil

16/09/2020

28/09/2020

 

30/09/2020

14/10/2020

17/10/2020

21/10/2020

05/11/2020

18/11/2020

24/11/2020

 

15/12/2020

25/12/2020

Sosialisasi Pelaporan AKM dan Asesmen Diagnostik

Sikat AKM 2021

Paparan AKM oleh Pengawas Pembina Sekolah

Webinar Pembelajaran Berbasis STEM dan AKM

Webinar Penulisan Soal AKM dari School Media

Sharing Infografis AKM-AN

Sharing contoh soal AKM

Sosialisasi UBKD-AKM

Rilis Usulan Data Calon Peserta Simulasi AKM

Sosialisasi AKM SMA oleh KCD 12 Tasikmalaya

Simulasi AKM SMA

Rilis Data Calon Peserta AKM TP 2020/2021

Informasi Bimtek Guru Belajar Seri AKM

TP 2020/2021

Semester Genap

08/01/2021

20/01/2021

27/04/2021

Rilis Data Nominasi Sementara Peserta AKM 2020/2021

Informasi Pengunduran Pelaksanaan AKM ke September-Oktober 2021

Sosialisasi Asesmen Nasional dari KCD Wil. XII Kab. Tasikmalaya (diikuti oleh KS, Waka Kurikulum, Ops Dapodik

TP 2021/2022

Semester Ganjil

01/07/2021

16/07/2021

 

12/08/2021

21/08/2021

22/08/2021

25/08/2021

11/09/2021

 

21/09/2021

23/09/2021

25/09/2021

 

27/09/2021

 

 

28/09/2021

 

29/09/2021

Webinar 2x32 JP AKM General HAFECS

Daftar Peserta Sementara Asesmen Nasional SMA Plus Al-Wahid 2021 dari biosma.kemdikbud.go.id

POS Moda Pelaksanaan ANBK 2021

Persiapan Simulasi dan Seminasi Materi ANBK

Rilis Daftar Tetap Peserta Simulasi ANBK Al-Wahid

Simulasi AKM Hari Pertama

Sharing Link Contoh Model Asesmen untuk Literasi dan Numerasi

Informasi Pengunduran Waktu Pelaksanaan ANBK 2021

Persiapan dan Seminasi Cara Pengisian Survei Lingkungan Belajar AN

Rapat Kesiapan Panitia ANBK TP 2021/2022 Bersama Wali Kelas

Download VHD ANBK 2021 dan Sinkronisasi Data

Kartu Peserta ANBK Fix

ANBK Hari Pertama

Kunjungan supervisi oleh Pengawas Pembina

Kunjungan monev oleh Unsur Disdik Prov dan KCD

ANBK Hari Kedua

Penutupan Kegiatan ANBK Peserta Didik oleh Kepala Sekolah

AN Survei Lingkungan Belajar oleh Para Pendidik

Asesmen nasional (AN) berbasis komputer yang dilaksanakan pada tahun pelajaran 2020/2021 menjadi penanda beralihnya secara resmi paradigma Ujian Nasional (UN) kepada Asesmen Nasional (AN). 

Adapun perbedaan pokok antara Ujian Nasional dan Asesmen Nasional, sebagaimana dilansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Selasa (31/8/2021), antara lain:

1. Bukan menilai hasil individu siswa Sejak dari dulu, sistem evaluasi pendidikan dalam Ujian Nasional hanya mengukur hasil individu setiap peserta didik. Berbeda dengan UN yang menilai hasil individu siswa, AN tidak lagi mengevaluasi hasil belajar murid, tetapi lebih mengevaluasi sistem pendidikan. Oleh karena itu, hanya sebagian siswa yang akan mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Siswa yang ikut juga dipilih secara acak sehingga dapat merepresentasikan seperti apa sistem pendidikan di sekolah tersebut.

2. Mencoba Potret proses pembelajaran secara komprehensif Kualitas sistem pendidikan tidak serta-merta dilihat dari output-nya saja. Kita juga harus melihat secara komprehensif bagaimana proses pembelajaran dilakukan di satuan pendidikan. Selain itu, karakter peserta didik dan lingkungan sekolah juga tentu akan memengaruhi hasil belajar. Hal tersebutlah yang tidak terdapat di UN. Ujian Nasional hanya menguji kemampuan kognitif dari peserta didik. Selain AKM untuk menguji kemampuan kognitif, di dalam AN juga terdapat Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar yang termasuk ke dalam proses pembelajaran peserta didik. Ketiganya dipadukan agar dapat memotret sistem pendidikan di sekolah.

3. Jadi tanggung jawab semua warga sekolah. Dahulu, hasil dari UN seolah-olah merupakan tanggung jawab dari guru mata pelajaran tertentu. Namun, di dalam AN yang diukur bukan lagi kemampuan mata pelajaran khusus, melainkan kompetensi mendasar seperti literasi dan numerasi yang dapat diajarkan oleh seluruh guru mata pelajaran. Karakter siswa pun kini bukan lagi tanggung jawab guru mata pelajaran PKN dan agama. Seluruh guru juga bertanggung jawab dalam membentuk karakter muridnya. Dari sisi lingkungan, tidak hanya guru dan kepala sekolah saja yang mengemban tanggung jawab. Seluruh warga sekolah pun juga bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didiknya. (Mengenai Tiga perbedaan mendasar AN dan UN ini bisa dibaca lengkapnya pada laman berikut: https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/01/115608871/ini-3-perbedaan-mendasar-an-dan-un?page=all.)

Semoga saja perubahan paradigma ini membuka ruang bagi kemajuan dalam dunia pendidikan. [HUM]

 

 

                               

 


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru