Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

Lingkung Silaturahmi Al-Wahid

Senin, 10 Januari 2022 09:35 WIB 0 Komentar 159

 

smapluslwahid.sch.id---Salawu  Tujuh hari pertama di tahun 2022, Civitas akademica Al-Wahid mendapat undangan dari Tim Konsultan Pendidikan Yayasan, Ibu Icke Roesmiyati Hamzah. Mamah Icke, begitu beliau biasa disapa, adalah seorang psikolog yang diminta oleh Yayasan Al-Wahid untuk membantu SMA Plus Al-Wahid khususnya dalam layanan konsultasi bimbingan dan konseling, baik para peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan. Dodi Kurniawan, S.Pd., selaku Humas Sekolah menyebut nama kegiatan pada Jum’at, 7 Januari 2022 ini sebagai Lingkung Silaturahmi Al-Wahid.

Bertempat di kediaman Ibu Hj. Saodah Sahibah di kampung Nagrak, Tenjowaringin acara yang dikemas dalam suasana santai dan penuh keakraban ini diadakan. Ibu Hj. Saodah atau biasa dipanggil Mamah Odah sendiri adalah pemilik rumah makan Kujang. Sebuah rumah makan ikonik khas pedesaan di Tenjowaringin dengan jarak 17 km dari arah Garut menuju Tasikmalaya. Sudah bisa diduga. Begitu tiba di tempat kegiatan, hidangan berderet menyambut. Sajian makan siang lengkap dengan menu pembuka dan penutup yang disediakan Mamah Odah sulit untuk dilewatkan begitu saja.   

Ibu Icke hadir bersama suami beliau, Bapak Aam Amir Hamzah, seorang mantan pilot Garuda yang setia mendampingi sang istri dalam mengisi hari-hari pensiunnya mengkhidmati dunia pendidikan. Pertemuan terasa lebih istimewa karena Bapak Drs. Rohyan Sosiadi, M.Pd. selaku Ketua Yayasan Al-Wahid berkenan hadir ditemani Sekretaris Yayasan, Bapak Abdurrahman. Selain pihak sekolah turut pula hadir dalam undangan pengurus boarding atau asrama di bawah pimpinan Mln. Encep Djamaluddin.

Acara diawali dengan rangkaian kata-kata pengantar maksud dan tujuan pertemuan, kemudian sambutan dari Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan. Selepas pembukaan, acara pun dilanjutkan dengan pembicaraan pokok pertemuan siang hari itu, yakni sharing temuan, layanan dan evaluasi pasca layanan konseling di Al-Wahid.

“Yayasan menyambut baik kegiatan seperti ini, dan sangat berterima kasih kepada Ibu Icke dan Bapak Amir atas kesediaan meluangkan waktu kemudian tanpa lelah turut dalam proses layanan pendidikan di Al-Wahid,” sambut Ketua Yayasan. “Semoga langkah ini bisa semakin menguatkan langkah Yayasan dalam mewujudkan visi besarnya menciptkan layanan pendidikan yang holistik, utuh dan berdaya ungkit terhadap perbaikan sumber daya manusia dalam menghadapi bonus demografi Indonesia tahun 2045 nanti,” tandasnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Kepala SMA Plus Al-Wahid menyampaikan apresiasi yang sama sekaligus mengharapkan keberadaan Tim Konsultan Pendidikan ini menjadi katalisator percepatan terwujudnya lulusan Al-Wahid yang tampil unggul. “Semoga pertemuan dengan Tim Konsultan ini membawa langkah signifikan bagi Al-Wahid  dalam penguatan karakter sesuai visi Kemendikbud, yakni terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang unggul dalam penguasaan IPTEK dan IMTAQ,” ungkap Luki Abdurrahman, S.Sos. selaku Kepala Sekolah.

Acara shring berlangsung begitu cair namun sarat makna. Ibu Icke sempat tercekat emosional saat menyampaikan betapa bersyukurnya menjadi bagian dari bakti pendidikan ini. “Turut serta menjadi bagian dalam layanan pendidikan di SMA Plus Al-Wahid adalah sebuah karunia terindah dalam hidup kami. Sebab, kami mendapatkan kesempatan untuk menghabiskan sisa hidup kami untuk sesuatu yang sangat berguna,” ungkapnya. Dalam paparannya Ibu Icke juga menyampaikan sekilas temuan selama proses layanan khususnya di kelas XII. “Insya Allah dalam waktu dekat kita akan mengadakan workshop bersama Bapak dan Ibu Pendidik agar layanan pendidikan di sekolah semakin bermakna dan inspiratif,” lanjut ibunda dari dokter Gia dan dr. Giane ini.

Tanpa terasa acara pun menuju akhir. Pak Amir Hamzah yang bertindak sebagai MC dengan sukses memandu jalannya acara. Selingan canda saat menyilakan para pembicara, menundang partisipa untuk bertanya atau berkomentar plus sentilan penuh cinta kepada sang istri menjadikan acara yang sejatinya berat—sebab membicarakan permasalahan akut anak didik dengan segala problematikanya—terasa cair tetapi tanpa kehilangan makna. Dan selepas doa penutup oleh Mln. Encep Djamaluddin, rangkaian acara pun berakhir dengan foto bersama. [HUM]

 


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru