Knowledge is power, but character is wonder
smaplusalwahid.sch.id---Senin (27/11). Berdasarkan edaran yang ditandatangani Camat Salawu, Nandang Heryana, S.Hut., M.Si. tertanggal 23 November 2023, SMA Plus Al-Wahid mengadakan kegiatan sosialisasi Generasi Berencana (GenRe). Bertempat di aula lantai atas SMA Plus Al-Wahid seluruh siswa sambil duduk lesehan menyimak paparan yang disampaikan oleh Muhammad Muhibudin Abdul Halim, S.Pd.I. selaku narsumber sekaligus penyuluh lapangan KB Kecamatan Salawu.
Sepintas kata genre mengingatkan kita kepada jenis atau aliran seni. Ternyata genre adalah akronim dari Generasi Berencana yang digagas BKKBN dengan tujuan untuk merespon permasalahan remaja saat ini. Program GenRe, menurut indonesiabaik.id, adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Program GenRe adalah program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa dikalangan generasi muda. Program GenRe merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa.
Simbol salam GenRe (Sumber: media.kbjatim.id)
Ibud, panggilan akrab penyuluh lapangan KB Salawu, mengajak para siswa Al-Wahid untuk melakukan refleksi atas kondisi dan permasalahan remaja yang kini tengah menjadi sorotan. "Simbol lingkaran atau nol yang dibentuk oleh telunjuk dan ibu jari, kemudian tiga jari lainnya lurus, mengandung arti 'tidak ada toleranasi untuk tiga potensi masalah', yaitu pernikahan dini, seks pra-nikah dan napza. Kita harus mengatakan 'tidak kepada ketiganya'," paparnya.
Suasana riuh dalam semangat terjadi saat para siswa diajak untuk menghafalkan yel-yel GenRe mulai dari tingkat Kabupaten hingga Nasional.
"Salam Genre, generasi sehat, cerdas, dan ceria. Saatnya yang muda berencana," ujar Ibud mengajari peserta. "Untuk slogan GenRe Jawa Barat adalah 'Hiji oge maung' sementara untuk kabupaten Tasikmalaya adalah 'Kawin ngora loba bahaya, Generasi Berencana urang jadikeun budaya," lanjutnya diikuti serempak para peserta penyuluhan.
Kegiatan yang berlangsung kurang lebih satu jam ini diisi oleh sesi tanya-jawab berhadiah satu batang cokelat untuk setiap penjawab pertanyaan dari narasumber. "Generasi Berencana atau genre menjadi salah satu solusi agar kita tidak menjadi strawberry generation," jawab Saleem Ahmad saat menjawab apa dampak dari program Generasi Berencana.
"Salah satu dari efek buruk pernikahan dini adalah 'kena mental'," jawab Attiyatul Qadeer atas pertanyaan bahaya dari nikah pada usia dini.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ratna Nurhasanah selaku Bunda GenRe Desa Tenjowaringin ditemani Ani Satriani dari unsur kader desa.
Semoga program Generasi Berencana ini dapat menjadi modal besar untuk penyiapan generasi muda jelang Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.
Kontributor: Kehumasan Al-Wahid
Komentar (0)