Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

Simulasi Seminar : Unjuk Kerja Siswa dalam Mengolah Pengetahuan

Rabu, 12 April 2023 09:24 WIB 0 Komentar 188

Setelah dua minggu melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, mentoring, dan kuliah umum, SMA Plus Al-Wahid menutup Smartren Ramadhan tahun ini dengan menginisiasi kegiatan Simulasi Seminar. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari sejak 10 sampai 11 April 2023. Konsep Simulasi Seminar ini berbeda dengan konsep seminar pada umumnya, dimana biasanya semua orang berkumpul dalam satu ruangan yang sama untuk mengikuti seminar. Namun kali ini, setiap kelas diberikan kesempatan untuk melaksanakan simulasi seminar di kelasnya masing-masing.

Dalam simulasi ini para pengajar memberikan keleluasaan bagi seluruh siswa untuk menentukan konsep dan mengatur jalannya seminar sesuai dengan keinginan dan karakteristik masing-masing kelas. Sehingga pada praktiknya, ada kelas yang menggunakan format Talkshow, Seminar, Debat, bahkan sekedar Diskusi Santai antar siswa. Petugas dan pemateri dipilih melalui musyawarah kelas dimana semuanya berasal dari siswa kelas tersebut. Pengajar memposisikan diri sebagai audiens yang mengamati jalannya simulasi ini.

Panitia Smartren Ramadhan, Dodi Kurniawan, S.Pd. mengemukakan bahwa simulasi seminar ini diperlukan untuk melatih siswa me-reproduksi pengetahuan yang telah mereka terima. “Minimal gambaran besar dari apa yang telah guru ajarkan tertangkap dalam memori anak dan anak dapat menyampaikan apa yang dia ketahui dengan bahasa mereka sendiri. Ini semacam unjuk kerja anak dalam me-reproduksi pengetahuan, maka dari itu kita membebaskan mereka apakah hendak memakai format seminar, talkshow, debat, atau diskusi biasa,” terangnya.

Ada tujuh mata pelajaran yang menjadi topik dalam simulasi seminar ini dan masing-masing diberi waktu lima puluh menit, sehingga sebagian besar siswa dapat mengambil peran yang berbeda pada setiap materi. Bahkan berkat kerjasama kelas yang baik, siswa yang kurang aktif dalam pertemuan klasikal bisa unjuk diri dengan menjadi petugas atau pemateri. Para pengajar pun dapat melihat potensi yang tersembunyi selama ini dalam diri anak. Meskipun hanya dalam skala kecil yaitu ruang lingkup kelas, namun para siswa cukup serius dalam mempersiapkannya.

Dodi Kurniawan juga mengungkapkan bahwa ternyata ada siswa yang bisa mengeksplorasi materi lebih jauh dari apa yang telah diajarkan. Bahkan ada yang mampu mengkolaborasikan berbagai mata pelajaran dalam satu topik. “Contohnya, ada siswa yang bisa menjelaskan tentang pengorbanan, kemudian dikaitkan dengan Aqidah.” jelasnya.

Meskipun secara teknis simulasi seminar ini berjalan dengan baik dan lancar, akan tetapi masih ada yang perlu ditingkatkan. Salah satunya adalah kemampuan literasi siswa yang masih minim dan standarisasi dalam berbahasa. Siswa masih belum mahir mengolah diksi sehingga kata-kata yang dikeluarkan masih tercampur dengan bahasa sehari-hari yang mungkin tidak tepat digunakan dalam forum yang sifatnya formal maupun  semi-formal. “Akan tetapi secara umum mereka sudah memenuhi apa yang kita inginkan,” ungkapnya.

Dengan berakhirnya simulasi seminar ini, maka berakhir pula serangkaian kegiatan Smartren Ramadhan tahun 2023 di SMA Plus Al-Wahid. Dalam statement terakhirnya Dodi Kurniawan berkata, “Saya berharap mereka kelak menjadi anak-anak yang mahir dalam mengolah pengetahuan. Bukan hanya menerima begitu saja informasi yang mereka dapatkan, namun mereka juga memiliki keinginan untuk mem-verifikasi dan mem-validasi pengetahuan tersebut. Selain itu, harapan saya dalam jangka panjang mereka akan mampu mengamalkan pengetahuannya sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan yang akan mereka hadapi nantinya.”

Kontributor: Mumtazah Akhtar

 


 

 


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru